Wonderful Natuna - Untuk yang doyan mendaki, Gunung Ranai yang memiliki ketinggian 1.035 meter di atas permukaan laut bisa menjadi objek pendakian yang menarik bagi Sobat yang sedang jalan-jalan ke Natuna.
Walau tidak terlalu tinggi, Gunung Ranai memiliki gradasi jenis tanaman yang memperlihatkan tipe-tipe vegetasi seperti yang biasa ditemui di gunung yang tinggi. Misalnya, meranti, rasamala, keruing, dan turi.
Fenomena ini lantaran hutan di Gunung Ranai termasuk hutan berawan dataran rendah atau lowland cloud forest.
Salah satu karakter lowland cloud forest adalah puncak gunung biasanya sering tertutup awan dan diselimuti kabut tebal. Karena itu, sangat sulit untuk mencapai Puncak Datuk Panglima Husin, puncak tertinggi di Gunung Ranai yang merupakan tebing batu setinggi 200 meter.
Pendakian juga biasanya hanya bisa dilakukan ketika cuaca cerah untuk menghindari kabut, hujan, dan angin. Namun, Gunung Ranai bukanlah objek wisata satu-satunya di Pulau Bunguran. Sepanjang perjalanan dari Bandara Ranai ke Kota Ranai, ibukota Kabupaten Natuna, misalnya,
Anda bakal disuguhi pantai nan indah, dengan batu-batu berukuran raksasa berwarna hitam dengan arsiran kelabu. Tidak ada yang tahu pasti dari mana batu-batuan itu berasal. Banyak yang percaya, bebatuan seukuran rumah tersebut merupakan muntahan dari perut Gunung Ranai yang meletus sangat hebat jutaan tahun lalu.
Menurut Basri, Asisten Administrasi Umum Bupati Sekretariat Daerah Natuna, batu-batu raksasa itu sebenarnya memiliki nilai ekonomi karena termasuk batu granit yang bisa diekspor untuk kebutuhan industri keramik dan marmer.
Tekstur dan kekerasannya bahkan lebih baik dari batu granit China yang saat ini merajai pasar batu granit dunia. “Cuma, belum ada investor yang tertarik mengembangkannya,” katanya.
Dari banyak batu yang eksotis ini, yang paling terkenal adalah Batu Rusia. Batunya mudah dijumpai karena terletak di tepi Jalan Raya Ranai. Ceritanya, dulu sekali, pernah ada kapal Rusia yang terdampar di Natuna.
Para anak buah kapal, sebelum ditolong penduduk setempat, sempat beristirahat di batu itu dan menggambar jangkar serta tulisan USSR. Sampai kini tulisan ini masih ada. Batu yang juga terkenal adalah Batu Sindu. Batu-batuan besar yang terserak di pinggir laut tersebut berada di ujung Pantai Ranai dan Pantai Tanjung.
Pantai-pantai di Pulau Bunguran juga tidak kalah indah. Dengan pasir yang putih dan lembut serta air laut yang hijau dan tenang, sangat cocok buat yang senang berenang di laut atau sekadar menikmati pemandangan pantai.
Yang paling indah adalah Pantai Kencana. Selain sangat panjang, pantainya juga amat lebar. Sepanjang pantai, pohon kelapa berbaris rapi memberikan keteduhan. Pemandangan semakin eksotis lantaran Pantai Kencana berlatar belakang Gunung Ranai. Penduduk setempat menamai pantai ini Pantai Stres. Sebab, bersantai di pantai itu efektif untuk menghilangkan stres.
Walau tidak terlalu tinggi, Gunung Ranai memiliki gradasi jenis tanaman yang memperlihatkan tipe-tipe vegetasi seperti yang biasa ditemui di gunung yang tinggi. Misalnya, meranti, rasamala, keruing, dan turi.
Fenomena ini lantaran hutan di Gunung Ranai termasuk hutan berawan dataran rendah atau lowland cloud forest.
Puncak Ranai Yang Selalu Diselimuti Awan Tebal |
Pendakian juga biasanya hanya bisa dilakukan ketika cuaca cerah untuk menghindari kabut, hujan, dan angin. Namun, Gunung Ranai bukanlah objek wisata satu-satunya di Pulau Bunguran. Sepanjang perjalanan dari Bandara Ranai ke Kota Ranai, ibukota Kabupaten Natuna, misalnya,
Anda bakal disuguhi pantai nan indah, dengan batu-batu berukuran raksasa berwarna hitam dengan arsiran kelabu. Tidak ada yang tahu pasti dari mana batu-batuan itu berasal. Banyak yang percaya, bebatuan seukuran rumah tersebut merupakan muntahan dari perut Gunung Ranai yang meletus sangat hebat jutaan tahun lalu.
Menurut Basri, Asisten Administrasi Umum Bupati Sekretariat Daerah Natuna, batu-batu raksasa itu sebenarnya memiliki nilai ekonomi karena termasuk batu granit yang bisa diekspor untuk kebutuhan industri keramik dan marmer.
Tekstur dan kekerasannya bahkan lebih baik dari batu granit China yang saat ini merajai pasar batu granit dunia. “Cuma, belum ada investor yang tertarik mengembangkannya,” katanya.
Dari banyak batu yang eksotis ini, yang paling terkenal adalah Batu Rusia. Batunya mudah dijumpai karena terletak di tepi Jalan Raya Ranai. Ceritanya, dulu sekali, pernah ada kapal Rusia yang terdampar di Natuna.
Para anak buah kapal, sebelum ditolong penduduk setempat, sempat beristirahat di batu itu dan menggambar jangkar serta tulisan USSR. Sampai kini tulisan ini masih ada. Batu yang juga terkenal adalah Batu Sindu. Batu-batuan besar yang terserak di pinggir laut tersebut berada di ujung Pantai Ranai dan Pantai Tanjung.
Pantai-pantai di Pulau Bunguran juga tidak kalah indah. Dengan pasir yang putih dan lembut serta air laut yang hijau dan tenang, sangat cocok buat yang senang berenang di laut atau sekadar menikmati pemandangan pantai.
Yang paling indah adalah Pantai Kencana. Selain sangat panjang, pantainya juga amat lebar. Sepanjang pantai, pohon kelapa berbaris rapi memberikan keteduhan. Pemandangan semakin eksotis lantaran Pantai Kencana berlatar belakang Gunung Ranai. Penduduk setempat menamai pantai ini Pantai Stres. Sebab, bersantai di pantai itu efektif untuk menghilangkan stres.
0 komentar