Ranai, Rantau Nan Indah

By    
Wonderful Natuna - Kelebihan lainnya, tidak seperti pantai di daerah Anyer, Carita, atau Jakarta yang sudah dikaveling-kaveling menjadi milik pribadi dan dipungut bayaran, pantai-pantai di Pulau Bunguran kepunyaan publik.

Jadi, masuk ke kawasan pantai tidak diminta bayaran alias gratis. Di pagi dan siang hari, pantai masih sangat sepi. Pantai baru mulai ramai di sore hari, ketika warga Bunguran berdatangan untuk jalan-jalan bersama keluarga menikmati keelokan pantai mereka.

Karena pemandangan alam yang begitu indah, banyak pendatang menjuluki Ranai dengan singkatan rantau nan indah. Namun, “Kalau sudah berbulan-bulan di sini, singkatan Ranai sudah berubah menjadi ratapan anak istri,” ujar Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Ranai Letnan Kolonel Danang Setyabudi, tertawa terbahak.

Keindahan Batu Kapur yang Menjulang

Masjid Agung Ranai Natuna
Selain wisata alam, Pulau Bunguran juga punya tempat wisat religi, yaitu Masjid Agung Natuna. Yang menarik, arsitekturnya sangat megah dan indah, tidak kalah dengan Masjid Istiqlal dan Masjid At Tin di Jakarta.

Lanskap tempat ibadah umat muslim yang berada persis di kaki Gunung Ranai ini juga makin menambah keindahan Masjid Agung Natuna. Kalau Anda sudah menetapkan Natuna sebagai tujuan melancong akhir tahun ini, tidak perlu khawatir soal tempat penginapan.

Di Bunguran ada dua hotel, yang walaupun fasilitasnya tidak bisa dibandingkan dengan hotel berbintang di Batam, masih cukup layak. Tarifnya Rp 400.000 per malam termasuk fasilitas WiFi yang bisa diakses cuma-cuma. Yang agak repot adalah sarana transportasi.

Karena tidak ada angkutan umum, maka angkutan di pulau ini hanya ojek. Itu pun sulit dicari, kalaupun ada tarifnya lumayan mahal. Karena itu, Anda bisa minta bantuan pihak hotel untuk mencarikan orang yang bersedia menyewakan motor atau mobilnya. Cuma harga sewanya memang agak mahal, mencapai ratusan ribu per hari.

0 komentar